Powered By Blogger

Minggu, 27 Juli 2014

Menurut Gue Tentang Sang Insinyur Yang Maha OK

Berawal dari sebuah pemahaman kuno yang diyakini benar dan kekal adanya, yang samapai saat ini terus diwariskan kepada generasi manusia termasuk kita sendiri. Hal ini lah yang membentuk pola,kerangka dan struktur  berpikir kita dalam menjalani kehidupan. Ini bagaikan Operating System yang sudah diproteksi oleh program anti virus, walau tidak semua file crack dan keygen itu merusak system, tetapi aplikasi anti virus menganggapnya berbahaya.
pasti bingung,, lebih bingung lagi ketika kita dihadapkan pada sebuah pertanyaan “mengapa kamu menganut agama yang kamu anut?”. Pertanyaan yang dapat disimpulkan kenapa kamu mengapa kita menganut agama.
Ada beberapa alasan yang akan dijawab oleh kebanyakan orang, salah satunya “karena saya lahir dari keluarga Beragama A atau beragama B” maka dari itu takdir membawa kita menjadi penganut kepercayaan yang abstrak ini. Tidak sedikit diantaranya akan berpikir kritis bagaikan filsuf terkenal Socrates yang membawa banyak diantara kita menjadi seorang rasionalis, agnostic, ataupun fanatic religion itu sendiri.

Usaha yang luar biasa untuk mencari pemahaman sejati tentang kehidupan kita. Kenapa kita lahir?, untuk apa kita hidup?, menjadi rumusan masalah utama untuk sebagian kecil orang yang haus akan misteri saat kita bernafas di bawah atmosfer bumi. Lalu apa hasilnya..? variasi..! sebagian akan berkata A itu benar, B itu benar, C lebih benar. Sepertinya kekritisan kita dalam berpikir tidak membawa kita mendapatkan pemahaman sejati tetntang DIA. Ini berbeda dengan rumus standar deviasi, Probabilitas ataupun persamaan Masa dan energy Einstein dimana rumusan tersebut akan memberikan hasil yang sama siapapun yang menghitungnya.

Hal ini tidak berlaku untuk hal ini, tidakkah kita menyadari bahawa selera kita turut menjadi faktor dalam memahami berbagai jenis fakta dan informasi yang membuat persepsi semu dipikiran kita. Mengapa tidak kita hancurkan struktur kerangka berpikir kita untuk kembali membangun struktur yang memilki dasar untuk setiap dimensinya, mengkesampingkan faktor selera, emosional dan ketidaksabaran dalam berpikir.

Ingat hal ini hanya dilakukan oleh sebagaian kecil dari kita sedangkan yang lainnya entah mengapa mengangap jejaring social, populeritas, asmara, dan senda gurau jauh lebih penting dari pada gelapnya ruang yang kita tempati sekarang. Atau bebrapa seperti kepongpong yang menutup diri didalam zona nyamannya dan memngangap hal itu adalah sesuatu yang sudah demikian adanya. Sebaiknya kita mengakui kalau tertawa sama teman itu lebih menyenangkan dari pada baca buku filsafat. Ini yang disebut zona nyaman kita, maukah kita beranjak dari tempat tidur kita yang nyaman dan masuk kedalam sepiteng yang bau hanya untuk mencari tau apakah didalam sana ada laba-laba. Beneran gak sih kalau yang monoton itu bangun pagi, sarapan, kulia atau kerja, nongkrong, ngegosip, pacaran trus mandi, tidur dan besok begitu lagi?
Jadi sekarang ada tiga rumusan maslaah, pertama Mengapa ada variasi pemahaman dari cara berpikir yang kritis?, Kedua mengapa sebagian besar dari kita enggan keluar dari zona nyaman kita? Ketiga apakah rekonstruksi ulang kerangka berpikir kita dapat memberikan pemahaman yang pasti?.


Rumusan maslaah pertama dan kedua sepertinya sudah kita pahami alasanya, dan sekarang bagaimana dengan rumusan masalah ketiga..? Masih gagal. Kenapa..? Logika dapat direkonstruksi, tapi hati, perasaan dan emosi sulit untuk dirubah, mungkin inilah hukum alam atau mungkin dimasa yang akan datang akan ada penjelasan yang lebih masuk akal untuk hal ini.

Seperti halnya pendekatan sains yang kita gunakan untuk memahami sebab akibat dari fenomena alam semesta, membawa kita kepada contoh pertanyaan besar mungkinnkah struktur atom air H2O yang memiliki system milyaran kali lebih rumit daripada 5 juta transistor nano yang terdapat didalam inti prosesor computer dapat tercipta secara probabilistic dalam tingkat kemungkinan 0,0^1juta %. Berapa besar kemungkinannya muncul angka 1 pada masing-masing dadu jika kita melemparkan 10.000 dadu pada lemparan pertama? Sungguh Tata Surya kita triliunan kali lebih dari sekedar dadu tersebut sehingga menciptakan holosentris yang dianggap omong kosong oleh para petinggi gerja dimasa kejayaan katolik roma.

Kesimpulannya, siapa insinyur dibalik semua kerumitan system yang kita jalani secara alamiah. Pertanyaan “siapa” dapat kita temukan dengan mudah diberbagai belahan dunia ini, tapi apakah kita sungguh memahami sang Insinyur tersebut..? tidakkah kita sekarang sedang membohongi diri sendiri dengan pengetahuan sang insinyur tanpa pemahaman bijaksana yang kita sombongkan..? 

Jumat, 10 Mei 2013

Kaum Intelektual dan Sosialisme

Apa itu kaum intelektual?
Sepuluh tahun yang lalu, atau bahkan enam atau tujuh tahun yang lalu, para pembela pemikiran sosiologi Rusia yang subjektif (yakni kaum “Sosialis Revolusioner) mungkin telah berhasil menggunakan brosur terbaru dari ahli filosofi dari Austria, Max Adler, untuk kepentingan mereka. Akan tetapi, selama lima atau enam tahun terakhir, kita telah melalui “pemikiran sosiologi” yang cermat dan objektif, dan pelajaran-pelajarannya tertulis pada tubuh kita di bekas-bekas luka yang sangatlah ekspresif, dimana contoh yang paling baik dari kaum intelektual, bahkan yang datang dari pena “Marxis” Max Adler, tidak akan bisa membantu subjektivisme Rusia. Sebaliknya, nasib dari kaum subjektivis Rusia adalah sebuah argumen yang paling serius terhadap gagasan-gagasan dan kesimpulan-kesimpulan Max Adler.


































Kaum intelektual adalah sebuah kelas tersendiri – Adler menyebut mereka sebuah kelompok inter-kelas [yang dimaksud disini adalah sebuah kelompok yang tidak terikat pada satu kelas saja – Ed.], tetapi pada esensinya tidak ada perbedaan – yang eksis di dalam kerangka masyarakat borjuasi. Dan bagi Adler pertanyaannya adalah: siapa yang memiliki hak untuk memiliki jiwa dari kelas ini? Apa ideologi yang menjadi dasarnya, sebagai hasil dari fungsi sosialnya? Adler menjawab: ideologi kolektivisme.

Adler secara pasti menentang kaum Marxis yang menyangkal keberadaan kondisi-kondisi umum yang dapat menyebabkan sebuah gerakan massa kaum intelektual menuju sosialisme. Adler mengatakan, “Karena kesakralan, dan terutama, peluang untuk perkembangan kepentingan spiritual yang bebas adalah kondisi kehidupan kaum intelektual yang utama, oleh karena itu kepentingan intelektual adalah sama dengan kepentingan ekonomi. Maka, bila basis bagi kaum intelektual untuk bergabung dengan gerakan sosialis harus dicari di luar lingkupan ekonomi, ini adalah karena persyaratan eksistensi ideologi tertentu untuk kerja mental daripada isi kebudayaan sosialisme”
Terlepas dari karakter kelas seluruh gerakan (toh, gerakan hanyalah sebuah jalan!), terlepas dari gambaran partai-politik sehari-hari (toh, partai politik hanyalah sebuah alat!), sosialisme pada dasarnya, sebagai sebuah ide sosial yang universal, berarti pembebasan semua bentuk kerja otak dari segala macam belenggu dan batasan sejarah. Premis ini, visi ini, menyediakan jembatan ideologi dimana kaum intelektual Eropa dapat dan harus lewati untuk menuju ke kamp Sosial Demokrasi.  Kekeliruan utamanya, yang segera mencuat ke mata kita, adalah karakternya yang non-historis. Dasar sosial bagi kaum intelektual untuk memasuki kamp kolektivisme yang digunakan oleh Adler sudah ada sejak dulu; akan tetapi tidak ada sama sekali gerakan massa intelektual menuju Sosial Demokrasi di negara Eropa manapun.

Tetapi dia cenderung melihat terasingnya kaum intelektual dari gerakan kelas pekerja adalah karena kaum intelektual tidak memahami sosialisme. Pada satu pihak ini benar. Tetapi bila begitu apa penjelasan untuk ketidakpahaman ini, yang eksis bersama-sama dengan pemahaman mereka akan hal-hal yang lebih kompleks? Jelas, ini bukan karena kelemahan logika ideologis mereka, tetapi karena kekuatan elemen-elemen irasional di dalam psikologi kelas mereka.  Tetapi dia berpikir, dia berharap, dia yakin – dan disini sang teoritis menjadi pengkhotbah – bahwa Sosial Demokrasi Eropa akan bisa menghancurkan elemen-elemen irasional di dalam mentalitas pekerja-otak bila saja Sosial Demokrasi merekonstrusi logika hubungannya dengan mereka

Kaum intelektual tidak memahami sosialisme karena sosialisme dari hari-ke-hari tampak bagi mereka ada dalam bentuk rutinnya sebagai sebuah partai politik, seperti yang lainya. Tetapi bila kaum intelektual bisa ditunjukkan wajah sosialisme yang sesungguhnya, sebagai sebuah gerakan kebudayaan sedunia, mereka pasti akan bisa melihat harapan dan aspirasi mereka yang terbaik. Begitulah pikir Adler.

Satu-satunya cara untuk menarik kaum intelektual ke sosialisme, menurut Adler, adalah dengan mengedepankan tujuan akhir dari gerakan sosialis, di dalam keseluruhannya. Tetapi tentu saja Adler tahu bahwa tujuan akhir ini menjadi semakin jelas dan menjadi semakin lengkap seiring dengan progres konsentrasi industri, proletarianisasi strata menengah dan intensifikasi antagonisme kelas. Terpisah dari kehendak para pemimpin politik dan perbedaan-perbedaan dalam taktik nasional, di Jerman “tujuan akhir” ini berdiri dengan jauh lebih jelas dan lebih segera dibandingkan di Austria dan Itali.
 Tetapi proses sosial yang sama ini, yakni intensifikasi pertentangan antara buruh dan kapital, mencegah kaum intelektual dari menyeberang ke partai buruh. Jembatan antara kelas-kelas runtuh, dan untuk menyeberang, seseorang harus melompati sebuah jurang yang semakin dalam seiring dengan berlalunya waktu. Oleh karena ini, pararel dengan kondisi-kondisi yang secara objektif membuat lebih mudah kaum intelektual untuk memahami secara teori esensi dari kolektivisme, halangan-halangan sosial tumbuh semakin besar yang mencegah kaum intelektual untuk bergabung dengan pasukan sosialis.
 Bergabung dengan gerakan sosialis di negara maju manapun, dimana kehidupan sosial eksis, bukanlah sebuah tindakan spekulatif, tetapi sebuah tindakan politik, dan disini kondisi sosial menang melawan logika teori. Dan akhirnya ini berarti bahwa sekarang lebih sulit untuk memenangkan kaum intelektual dibandingkan kemarin, dan akan lebih sulit esok hari dibandingkan sekarang.


Sumber: The Intelligentsia and Socialism. Leon Trotsky Internet Archive
Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009

Kamis, 09 Mei 2013

BERSIAPLAH UTNTUK KEDATANGAN SKYNET

Jika kamu adalah salah satu penikmat film bergenre Sci-Fi ciptaan James Cameron, Gale Anne Hurd, dan William Wisher, Jr. yang pertama kali muncul pada tahun 1984, yup Terminator. Tentunya kamu tidak asing dengan sebuah teknologi AI (artificial intelligence) tingkat tinggi di masa depan. Skynet sebentar lagi tidak hanya menjadi buah karya imajinasi dalam film saja, karena ia benar-benar akan hadir di dunia nyata.

Melalui kantor berita Reuters diketahui bahwa Intel yang diwakili oleh Collaborative Research Institute for Computational Intelligence bekerja sama dengan Technion di Haifa dan Hebrew University di Yerusalem tengah meneliti sebuah teknologi baru yang mampu meniru kemampuan otak manusia serta dapat “mempelajari” penggunanya.

Mesin yang dapat ‘belajar’ adalah sebuah kesempatan besar,” ungkap Chief Technology Officer Intel, Justin Rattner. “Disamping namanya, smartphone adalah hanya perangkat yang bodoh. Smartphone saya tidak tahu sedikitpun tentang saya ketika saya mendapatkannya.” tambahnya. “Nanti semua perangkat akan mengetahui kita per individu, mereka nantinya akan menyesuaikan dirinya untuk kita.

Penelitian ini ditujukan untuk menciptakan sebuah aplikasi baru, sebuah komputer berukuran kecil yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu contohnya seperti yang diungkapkan Rattner, misalnya ketika pengguna meninggalkan kunci mobilnya di rumah, maka di minggu pertama perangkat atau sistem akan mengingat di mana penggunanya meninggalkan kunci tersebut dan di minggu kedua ia akan mengingatkan pengguna untuk mengambil kuncinya sebelum meninggalkan rumah.

Rencananya teknologi ini benar-benar terealisasi kisaran tahun 2014 dan 2015. Memang terdengar cukup gila, tapi mungkin kita tidak bisa lagi menghentikannya. Pasalnya presiden Rattner menegaskan Intel telah menerapkan teknologi baru itu pada Adidas. Dimana teknologi tersebut dapat membantu menentukan apakah pembeli adalah laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak dan sekaligus menunjukkan sepatu yang cocok untuk orang tersebut.

Dalam waktu lima tahun semua indera manusia akan ada didalam komputer dan pada 10 tahun kita akan memiliki lebih banyak transistor dalam satu chip dari pada neuron di otak manusia.” kata Moody Eden, presiden Intel Israel.

Sumber:
http://www.reuters.com/article/2012/05/24/us-intel-israel-idUSBRE84N05520120524?feedType=RSS&feedName=technologyNews&utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+reuters%2FtechnologyNews+%28Reuters+Technology+News%29

Rabu, 08 Mei 2013

Jual Lontong Sayur di DPR, Anak Sekolah di Jerman

“Nir pesan makan ga?” Begitulah suara si Emak penjual lantong sayur yang biasa berkeliling dari lantai 3 sampai lantai 22 gedung Nusantara I DPR-RI. Ia tak cuma jual lontong sayur, tapi juga ada tahu isi, bakwan, kacang goreng, nasi bungkus dan tape goreng.

Biasanya, setiap pukul 09.00-10.30, jajanan si Emak sudah habis dibeli. Tapi bila tak laku, si emak terpaksa tongkrongin gedung DPR sampai sore hingga jajanannya habis terjual. Saya sudah kenal dan akrab dengan si emak sejak tahun 2010 di DPR. Kebetulan saya bekerja sebagai staf biasa di DPR-RI.

Biasanya, kalau sudah sekitar pukul 09.00 si Emak menggedor pintu dari satu ruangan keruangan yang lainnya di lantai 20, “ayoo, pada makan,.. ada lontong sayur dan nasi bungkus”, begitulah cara si Emak membujuk para pembeli di kantor.

Peminat makanan si Emak terbatas, paling yang beli para asisten angggota DPR, PNS kesekretariatan dan staf Ahli anggota. Itu pun tak semuanya, paling yang sempat beli jajanan si emak adalah yang malas ke lantai bawah, karena lumayan capek dan harganya juga mahal.

Jajanan si emak memang enak-enak rasanya. Yang paling saya suka adalah lontong sayur. Racikan lontong sayur si emak gurih dan pedasnya pas dengan lidah Timur saya. Lontongnya empuk dan terasa menyatu dengan kuah sayurnya.

Pertama kali saya membeli lontong sayur si emak, saya langsung puas. Lontong, sayur dan kuah santannya saling memadu. Apalagi dicampur dengan potongan tahu isi disiram bumbu pecal yang sudah disiapkan si emak.Di lantai 20, si emak biasanya jualan di depan pantri DPR.

Selain gurihnya lontong sayur si emak, harganya pun cocok dengan isi dompet saya dan mungkin staf yang lain, kalau satu mangkuk lontong sayur, harganya cuma Rp. 7000 perak. Begitu pun dengan tahu isinya, enak dan murah-meriah. Dengan uang Rp.2000 saja, perut sudah terasa kenyang menyesak dengan tahu isinya yang gurih dan pedas menggoda.

Hampir tiap hari si emak mengantongi hasil jajanannya sebesar Rp. 100.000-Rp. 150.000. Di balik hasil jajanannya yang pas-pasan setiap hari itu, ternyata si emak menyekolahkan anaknya yang perempuan di Jerman. Menurut si emak, anaknya dulu kuliah S1 di Universitas Indonesia (UI), dengan mengambil jurusan Sastra Jerman. Setelah itu, anaknya melanjutkan studi S2 di Jerman dengan jurusan yang sama.

Menurut nenek yang usianya hampir 70 tahun ini, banyak yang tak percaya anaknya sekolah di Jerman. Mungkin orang-orang itu berfikir, masa nenek tua, dengan hanya menjual lontong sayur, bisa menyekolahkan anaknya ke Jerman.Tapi menariknya si emak tua ini juga bisa facebook-an dengan HP LG nya, pernah saya tanya, untuk apa emak main facebook, emak bilang, dia sering komunikasi dengan anaknya pake facebook.

Pernah si emak bilang ke saya “banyak yang tak percaya Nir, kalau anak emak kuliah S2 di Jerman, tapi sudahlah biarkan saja mereka tak percaya”. Begitulah suatu waktu, si emak bercerita pada saya sambil menampakan kesedihan yang tak begitu jelas di balik urat wajahnya yang sudah keriput

Si Emak, tak saja menjajahkan cita rasa lontong sayur yang unik dan khas, tapi juga menginspirasikan daya juang orang-orang kecil yang ulet dan gigih. Si wanita tua yang memetik kesuksesan di balik tingginya gedung DPR, dan hiruk-pikuk intrik politik kekuasaan digedung para wakil rakyat itu. Selamat berjuang emak, terima kasih atas “lontong sayurnya”.

Sumber.http://sosok.kompasiana.com/2013/05/07/inspiratif-jual-lontong-sayur-anak-sekolah-di-jerman-558127.html

Sabtu, 04 Mei 2013

Mana yang lebih baik..?

Sekian lama vakum dari dunia maya ini akhirnya dapat kembali meletakkan jari-jari diatas tomol-tombol keyboard ini dengan penuh rasa asoy, soy, soy, soy...
beberapa waktu lalu saya dikirimi gambar dengan pertanyaan rumit, tetapi lumayan menantang untuk dijawab, yah ini cukup efektif unutk memijit otak kita dari kejenuhan dengan sedikit memikirkan hal berikut,


jika melihat gambar jam disamping ada sebuah pertanyan menarik:
1. mana yang lebih baik jam yang hanya tepat sekali dalam 12 jam atau jam yang tidak berfungsi sama sekali...?


Minggu, 26 Agustus 2012

Kawasaki Ninja 150 R 2Tak VS Ninja 250 4Tak

Top Speed, pada dasarnya kubikasi(kapasitas) mesin 2tak setara dengan 2x kapasitas mesin 4 tak, Jadi mesin ninja 150cc 2tak melawan ninja berkapasitas 300cc 4tak,..
Top speed ninja 150rr 2012 didapat 190kph (kondisi standar)
Top speed ninja 250r didapat angka 165kph (kondisi standar)
Top speed ninja 250r korekan bisa mencapai 190kph (full racing) .. 

bahan bakar ,tentunya 2 tak lebih boros dibandingkan dengan 4tak, masalahnya motor 2tak masih menggunakan oli samping yang ikut terbakar di ruang bakar,ditambah tidak dipakainya klep ..(intinya motor konvensional berbentuk motor 2 tak), sedangkan yang lebih canggih menggunakan mesin 4 tak..
Akselerasi , motor 2 tak lebih cepat naik rpm mesinnya..jadi bisa dipastikan mesin 2 tak lebih cepat berakselerasi ..dibandingkan mesin 4 tak..
ninja 150rr , lebih sedikit menunduk dibandingkan ninja 250, berdasarkan riding positionnya..
sedangkan untuk mesin sendiri ,motor ninja 150rr mempunyai getaran mesin yang sangat besar sehingga mempengaruhi kenyamanan saat mengendarainya( karena vibrasinya terlalu besar).
dibandingkan dengan mesin 4 tak , getaran mesin lebih halus, apalagi ninja 250 4 tak punya dua silinder jauh lebih halus ,dibandingkan satu silinder 4 tak sekalipun .

Penampilan ..ninja 250 lebih ke moge ..edangkan ninja 250 lebih ramping ,.. adi tergantung selera.
Ini gambar dapet dari FB,sepertinya gambar merupakan guntingan dari sebuah tabloid ternama. kalau tebakan saya nggak salah ada di tabloid otomotif  Pengetesan akselarasi menggunakan race logic. namun topspeed hanya diukur lewat speedometer
motor diuji oleh rider tunggal,yakni mr.testo yang punya berat badan 60kg,pengetesan di coba pada track lurus kurang lebih 2km..

15 Mitos Seputar Kawasaki Ninja 150





1.  Mitos : oli samping racing (yang berbahan baku minyak kastor) juga bisa untuk pemakaian harian
Fakta : salah
Penjelasan:
Minyak kastor sulit untuk tercampur dengan bensin. Oli ini akan membentuk lapisan film di permukaan logam. selesai balap, semua bagian mesin yang terlumasi dengan oli harus dibersihkan, karena minyak kastor akan mengerak dan bersifat lengket. Untuk harian, lama kelamaan akan merusak mesin.

2.  Mitos : oli mesin 2 tak perlu ditambah aditif
Fakta : salah
Penjelasan :
Oli mesin 2 tak hanya melumasi kopling dan gearbox, berbeda dengan oli mesin 4 tak, jadi tidak perlu ditambah dengan aditif. Aditif justru membuat oli terlalu licin dan bisa menyebabkan kopling selip.

3.  Mitos : lebih baik menggunakan oli mesin yang lebih kental (SAE lebih tingg)
Fakta : salah
Penjelasan :
Kerenggangan antar part (clearance) di mesin sudah diukur oleh pabrik dan sudah ditentukan tingkat kekentalan oli mesin yang cocok. Gunakan tingkat kekentalan oli seperti yang direkomendasikan oleh pabrik (lihat ke buku manual)

4.  Mitos : menggunakan bensin oktan tinggi akan menambah performa mesin.
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk mesin yang memiliki rasio kompresi diatas 9:1, maka itu betul. Tapi untuk mesin dengan rasio kompresi di bawahnya, maka penggunaan BBM oktan tinggi tidak akan membawa pengaruh apapun ke mesin, selain emisi gas buangnya lebih bersih. Bahkan jika oktan terlalu tinggi, maka akan ada sisa BBM yang tidak terbakar dan menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar. Apabila mesin dengan rasio kompresi 7,2:1 diisi dengan Pertamax dan ridernya mengatakan ada peningkatan tenaga, maka bisa dipastikan bahwa itu adalah sugesti.

5.  Mitos : ganti koil racing akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Koil racing memang akan menghasilkan api yg lebih besar. Tapi tanpa disertai dengan suplai BBM & udara yang memadai, justru akan membuat pembakaran menjadi terlalu kering. Pernah dicoba oleh Sportisi Motosport, dengan main colok koil aftermarket tanpa ada ubahan di sektor lain, power RR malah justru turun 0,5 dk.

6.  Mitos : ganti busi yang apinya lebih besar akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Apabila sebelum ganti busi, karburator diseting basah maka ganti busi yang kemampuannya lebih tinggi memang ada pengaruhnya terhadap kemampuan mesin. Tapi apabila setingan karbu sebelumnya sudah tepat, maka penggantian busi yang apinya lebih besar tidak akan membawa pengaruh apa-apa.

7.  Mitos : menutup HSAS akan menambah power mesin.
Fakta : salah
Penjelasan :
Menutup HSAS memang akan membuat akselerasi di RPM bawah menjadi lebih cepat, sedangkan power dan top speed tetap sama saja. Harap diingat bahwa HSAS hanya bekerja di RPM bawah.

8.  Mitos : memajukan waktu pengapian akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Mengubah timing pengapian pada mesin standar belum tentu bisa meningkatkan performa mesin. Waktu pengapian yang terlalu maju (advance) malah mengurangi tenaga mesin atau mesin susah langsam atau bahkan tidak mau bekerja. Waktu pengapian yang terlalu mundur (retard) bahkan bisa lebih berbahaya untuk mesin, piston bisa jebol karena timing pengapian yang tidak tepat.

9.  Mitos : ganti membran dengan bahan yang lebih kaku akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk mesin standar, penggunaan membran dengan bahan yang lebih kaku seperti serat karbon justru akan membuat tarikan motor makin berat, karena perbedaan tekanan pada ruang engkol mesin standar kurang kuat untuk membuka lidah membran serat karbon. Pengecualian untuk mesin yang sudah dikorek/modif.

10.  Mitos : perubahan ukuran pilot jet dan main jet setelah ganti knalpot racing adalah sama untuk tiap motor
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Perubahan ukuran PJ/MJ harus mengikuti permintaan mesin sesudah ganti knalpot racing. Tiap merk dan jenis knalpot racing memiliki karakternya masing-masing dan tentu juga menuntut jumlah pasokan BBM & udara yang berbeda-beda juga.

11.  Mitos : mengganti karburator dengan venturi yang lebih besar akan meningkatkan kecepatan
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Karburator venturi yang lebih besar memang akan meningkatkan top speed di arena balap. Tapi untuk keperluan harian di dalam kota, tentu akan lebih merugikan di kecepatan akselerasi. Apalagi jika perubahannya hanya di sektor karbu dan knalpot saja.

12.  Mitos : bubut magnet akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk di arena balap, itu betul. Di balapan RPM selalu tinggi. Tapi untuk harian, motor justru akan kehilangan torsi dan akan sangat merepotkan.

13.  Mitos : mematikan fungsi Super KIPS dan menyetingnya dalam posisi katup terbuka akan meningkatkan kemampuan motor
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk keperluan balap, memang betul. Karena di balapan RPM selalu tinggi, sehingga Super KIPS akan selalu terbuka. Tapi untuk pemakaian harian, akan membuat RPM bawahnya akan ngempos dan akan memboroskan BBM karena rider pasti akan langsung menarik gas untuk mendapatkan RPM yang tinggi.

14.  Mitos : cara mengerem yang benar dalam keadaan darurat adalah sampai roda mengunci
Fakta : salah
Penjelasan :
Justru roda yang mengunci akan membuat motor tergelincir dan akan sulit untuk dikendalikan, terutama di jalan basah. Usahakan jangan sampai roda mengunci ketika kita mengerem. Ini memang perlu latihan, kecuali kalau motor kita sudah dilengkapi dengan ABS (Anti-lock Braking System).

15. Mitos : Ninja 150 adalah motor yang boros
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Boros dilihat dari sisi mana? Dalam kondisi standar saja, Ninja 150 sanggup menempuh 30 km untuk 1 liter BBM. Bandingkan dengan kompetitornya yang sama-sama 150cc tapi bermesin 4 tak. Kompetitor menempuh 35 km per liter BBM. Ninja 150 bisa menggunakan premium karena rasio kompresi yang 7,2:1, sedangkan yang 4 tak harus menggunakan pertamax karena rasio kompresinya yang 11:1. Oli samping Ninja 150 pun sangat irit, sanggup menempuh 1.500 km per liter oli samping (dalam kondisi mesin standar). Tentu pengecualian kalau sudah dimodif/diseting balap dan sering buat kebut-kebutan...